Pembantu.com mencoba menguasai pasar kelas menengah di Indonesia

Sama seperti marketplace lainnya, startup ini mengumpulkan data dari beberapa agen dan mengumpulkannya ke dalam satu tempat – dalam hal ini bagi orang-orang yang sedang mencari pembantu rumah tangga untuk membersihkan rumah atau menjadi pengasuh anak-anak.
Founder website ini, Nas Zakaria, merasa terinspirasi oleh sulitnya mencari pembantu rumah tangga dan menyadari bahwa banyak sekali agen yang tidak terorganisir. “Lalu saya berpikir, mengapa saya tidak membuat sebuah website sederhana dimana para agen dapat meng-upload foto dan biodata pembantu rumah tangga agar dapat dengan mudah dilihat oleh orang yang membutuhkan,” ungkap Nas. “Di Indonesia, ada sekitar 10 rumah tangga yang merupakan kelas menengah dan sebagian besar memiliki pembantu.”
Merekalah target website ini – kelas menengah Indonesia yang sedang tumbuh. Namun, itu hanya langkah pertama. Pertama kali diluncurkan di Indonesia, startup ini kini sedang merencanakan ekspansi ke negara lain yang memiliki permintaan besar terhadap tenaga pembantu rumah tangga, seperti di Asia Tenggara dan Timur Tengah. Mereka akan menggunakan nama MaidMarket.
Pembantu_marketplace
Namun itu untuk masa depan. Kini, marketplace ini sedang mencoba mencari perhatian dan traksi di Indonesia. “Kami membutuhkan dana sebesar USD 200.000 hingga USD 500.000 agar Pembantu dapat menayangkan iklan televisi secara nasional,” kata Nas. Itulah salah satu alasan ia mengikuti Startup Arena di Startup Asia Jakarta 2014.
Website ini terus menambahkan jumlah agensi dan saat ini memiliki 75 agensi yang bergabung. Nas, yang saat ini adalah seorang konsultan senior di PricewaterhouseCoopers, mengatakan bahwa bisnis mereka mempunyai fokus terhadap hubungan.
Ketika mempresentasikan startup mereka di Startup Arena, salah satu dari empat juri, Stefan Jung mengatakan bahwa ia memiliki kekhawatiran terhadap nama global yang mereka rencanakan yaitu MaidMarket. Nas bersikeras bahwa nama tersebut terdengar seksi dan mudah diingat.
Stefan lalu menanyakan apakah mereka sudah memperhitungkan untuk mengenyahkan agensi dan kemudian menjadi agensi sendiri? Nas menjawab dengan menyinggung Alibaba dan menyebutkan bahwa mereka ingin menciptakan marketplace pembantu rumah tangga terbesar di dunia.
Sumber gambar: Creative Commons-licensed photo oleh Matt MacGillivray

sumber : www.techinasia.com
Previous
Next Post »