Selain melalui rekomendasi dari teman, salah satu cara mencari penyedia jasa lokal seperti tukang kebun atau tukang pijat adalah dengan melihat iklan yang biasanya terpampang di tiang listrik atau pinggir jalan. Masalahnya, terkadang isu kepercayaan masih menghantui. Selain itu, Anda tentunya masih direpotkan dengan proses tawar menawar nantinya. Sementara dari sisi penyedia jasa, hanya memasang iklan di pinggir jalan saja mungkin tidak bisa menjangkau konsumen yang lebih luas.
Melihat permasalahan tersebut, Nayoko Wicaksono dan beberapa rekannya mendirikan Seekmi, platform penghubung klien dan penyedia jasa lokal.
”Tinder” untuk jasa lokal
Sebagai penghubung klien dan penyedia jasa lokal, Seekmi mengharuskan pencari jasa untuk mengisi formulir tentang jenis jasa yang mereka inginkan. Nantinya, startup ini akan meneruskan permintaan mereka kepada para penyedia jasa yang ada di platformnya. Kemudian, Seekmi akan menampilkan beberapa penyedia jasa yang siap menawarkan jasa mereka berikut dengan tarif yang mereka pasang.
Setelah pencari jasa memilih penyedia jasa yang mereka inginkan, di sinilah tugas Seekmi selesai. Interaksi yang terjadi antara pencari jasa dan penyedia jasa akan berlanjut secaraoffline atau tidak melalui platform ini. Nayoko mengatakan, “Bisa dibilang kami seperti Tinder untuk jasa. Kami hanya memfasilitasi perkenalan, [kami tidak memfasilitasi] segala sesuatu yang terjadi setelah itu.”
Lalu, dari mana Seekmi memperoleh penghasilan? Penawaran dari penyedia jasa. Setiap kali penyedia jasa mengajukan penawaran harga kepada pencari jasa, Seekmi memberlakukan tarif. Bagaimanapun, untuk saat ini layanan Seekmi masih tersedia secara gratis. Menurut Nayoko, upaya ini dilakukan untuk mendapat kepercayaan para penyedia jasa. Seekmi juga ingin membuktikan terlebih dahulu bahwa layanannya bisa mempermudah para penyedia jasa mendapatkan proyek kerja.
Seleksi penyedia jasa yang ketat
Sejak diluncurkan dua bulan lalu, Nayoko mengklaim sudah ada lebih dari 100 penyedia jasa yang bergabung di platformnya. Tampaknya, Seekmi berfokus untuk menjaring penyedia sebanyak mungkin terlebih dahulu, karena situsnya sendiri belum menyediakan fitur pendaftaran untuk pencari jasa.
Untuk menjaga kredibilitas dan kualitas penyedia jasa, Seekmi memberlakukan seleksi yang cukup ketat. Untuk bergabung sebagai penyedia jasa, pengguna harus menyertakan berbagai informasi seperti KTP, nomor handphone, serta referensi dari klien sebelumnya sebagai pertimbangan.
Seekmi sendiri menjaring penyedia jasa dari beragam sektor seperti jasa seputar rumah tangga, reparasi peralatan rumah, hingga jasa kreatif.
Miliki dukungan kuat
Saat ini, Seekmi sudah memiliki dukungan angel investor kuat seperti Justin Kan, seorangentrepreneur, investor, dan Co-Founder Justin.tv, platform streaming video; yang ternyata merupakan sepupu Nayoko. Selain Justin, angel investor Seekmi lainnya adalah Mari Elka Pangestu, yang sempat menjadi menteri pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia, yang ternyata merupakan bibi Nayoko.
Nayoko sendiri memiliki koneksi yang kuat dengan raksasa media Emtek setelah sempat bekerja di perusahaan tersebut. Selain bisa berkantor di SCTV tower milik Emtek, Seekmi juga akan mendapat dukungan marketing dari raksasa media tersebut. Dengan dukungan yang kuat ini, platform yang rencananya akan dibuka untuk konsumen pada pertengahan Juli nanti tentunya bisa percaya diri memasuki ranah ini.
Terkait kompetitor, Seekmi sendiri belum mempunyai pesaing langsung di Indonesia. Namun, startup penyedia jasa bersih-bersih TukangBersih bisa menjadi pesaing tidak langsung. Bedanya, Seekmi menyediakan jasa yang lebihberagam. Marketplace pekerjaan Freelancer juga beberapa waktu lalu juga merambah ranah pekerjaaan lokal juga bisa menjadi pesaing tidak langsung Seekmi.
Artikel ini pertama kali dipublikasikan dalam bahasa Inggris oleh Nadine Freischlad. Informasi dalam artikel tersebut telah diterjemahkan dan dimodifikasi.
(Diedit oleh Pradipta Nugrahanto; sumber gambar: lanjar anjar)
sumber : www.techinasia.com
EmoticonEmoticon