Melalui LinkedInTalent Solution, media sosial untuk para professional LinkedInmembagikan laporan hasil survei mereka tentang tren preketrutan talenta di Indonesia pada tahun 2015. Survei tersebut melibatkan lebih dari 20.000 profesional dari 29 negara di dunia, dimana 771 profesional berasal dari Indonesia yang berlangsung pada bulan Februari hingga Maret 2015. Berikut adalah sejumlah fakta tentang tren perekrutan pekerja di Indonesia.
Sebagian besar pekerja di Indonesia adalah kandidat pasif
Dibandingkan negara lain di dunia, 66 persen profesional di Indonesia ternyata merupakan kandidat pasif. Artinya pekerja di Indonesia cenderung lebih terbuka dalam mencari peluang baru dengan menghubungi jaringan pribadi mereka dibandingkan profesional yang aktif mencari pekerjaan. Hal ini merupakan pertanda bila tingkat sosial di Indonesia sangat tinggi. Hal ini membuat mereka bisa memanfaatkan jaringan untuk memperoleh pekerjaan.
Mencari pekerjaan secara online
Fakta menarik selanjutnya tentang profesional di Indonesia adalah menggunakan internet untuk mencari pekerjaan. 57 persen profesional mengatakan bahwa mereka sering mengunjungi situs pekerjaan (job site). Sehingga tidak heran ada banyak situs pekerjaan di tanah air. Beberapa di antaranya adalah JobsDB, Freelancer, SribuLancer, dan lainnya.
Kemudian 56 persen pekerja memilih untuk mencari pekerjaan melalui media sosial. Sisanya memilih situs resmi perusahaan, grup profesional, dan mesin pencari untuk mencari kerja.
Kejelasan akan tanggung jawab dan posisi
Komunikasi merupakan hal penting dilakukan ketika berhubungan dengan para kandidat. Dari hasil survei tersebut terungkap bahwa saat melakukan komunikasi dengan para perekrut atau headhunter, kandidat biasanya ingin mengetahui lima hal sesuai dengan gambar di atas. Hal itu cukup masuk akal. Misalnya kandidat tentunya ingin tahu gambaran mengenai tugas-tugas atau pekerjaan sehari-hari yang akan mereka lakukan di perusahaan yang ditawarkan.
Pentingnya wawancara
Wawancara merupakan salah satu bagian utama dalam proses perekrutan. Bahkan hampir semua kandidat tidak yakin tentang pekerjaan atau perusahaan, sebelum mereka melakukan wawancara. Tidak hanya itu, wawancara juga ternyata dapat mengubah pola pikir kandidat. Hal ini diakui oleh 87 persen kandidat yang menyatakan bahwa pengalaman wawancara positif dapat mengubah pikiran mereka. Sedangkan wawancara negatif diakui oleh 83 persen kandidat dapat mengubah pikiran mereka.
Faktor-faktor yang dipertimbangkan kandidat
Salah satu permasalahan perekrutan pekerja di Indonesia adalah minim pekerja bertalenta tinggi. Sehingga mau tidak mau, bagi sebuah perusahaan yang menginginkan seorang kandidat bertalenta tinggi tentunya harus menawarkan sejumlah hal yang dapat menarik minat mereka. Dari survei tersebut terungkap sejumlah faktor-faktor yang menjadi pertimbangan para kandidat untuk menerima tawaran kerja. 51 persen pencari kerja menyatakan bahwa gaji atau tunjangan menjadi faktor utama dalam menentukan pilihan pekerjaan.
(Diedit oleh Pradipta Nugrahanto)
sumber : www.techinasia.com
EmoticonEmoticon