Ketika anda membuka sebuah website, apa hal pertama yang anda lihat? Foto model yang terpampang di halaman? Logo perusahaan yang besar? Atau search bar?
EyeQuant, sebuah perusahaan software artificial intelligence yang menawarkan eye-tracking yang prediktif untuk website, mereka memiliki bisnis untuk mengetahui apa yang sebenarnya orang lihat saat loading halaman. Hasil dari studi yang baru dilakukan perusahaan ini menyimpulkan bahwa beberapa aturan yang konvensional pada desain website, seperti orang lebih cenderung tertarik dengan melihat wajah, hal ini tidak selalu benar.
Studi yang dilakukan 46 orang dilakukan untuk membantu EyeQuant meningkatkan algoritma internalnya yang dapat memprediksi kemana orang-orang melihat di situs klien mereka. Subjek studi ini, yang datang ke neuroscience lab di universitas Osnabrueck, Jerman, melihat 200 produk dan landing pages yang sudah memiliki keinginan untuk membeli barang seperti Levi’s jeans, TV dari Target atau perjalanan akhir pekan ke Paris. Heatmaps yang dihasilkan menunjukkan di mana orang paling sering melihat pada suatu website. Rata-rata ini berlangsung selama 15 detik.
Apa yang studi ini temukan:
Tampilan wajah tidak sekuat yang kita kira
Manusia suka melihat wajah, bahkan benda mati yang menyerupai wajah orang. Desainer website cenderung untuk mengarahkan perhatian user ke arah teks yang berada di pandangan orang/model yang ada di foto tersebut, dengan berpikiran bahwa user pasti ingin melihat apapun hal dilihat orang di foto tersebut. Studi ini menunjukkan bahwa orang lebih senang untuk melihat teks headline atau search bar dibanding wajah yang mencolok yang ditampilkan di page/halaman.
Teks besar itu mudah dibaca
Para sample riset tidak melihat teks yang besar, bahkan jika itu mengiklankan diskon. Sebaliknya, mereka melihat ukuran teks yang relative lebih kecil di halaman. Ketika masuk ke website English Proofread, sebuah layanan copyediting, sebagai contoh, user mengabaikan nama perusahaan yang cukup besar di bagian kiri halaman, tetapi ternyata user lebih suka melihat subheadline yang lebih kecil.
Gratis adalah kata yang ajaib
Semua orang menyukai barang yang gratis bukan? Mereka mungkin tidak mencari kata “gratis” sebanyak yang kita pikir. Di website yang mengiklankan produk yang gratis atau pengiriman gratis, orang-orang akan cenderung untuk melihat deskripsi dari produk tersebut, apalagi buah dada dan wajah model Victoria’s Secret.
Branding anda yang keren mungkin tidak akan dihargai
User yang telah mengetahui apa yang mereka ingin beli cenderung untuk tidak mencari halaman branding, seperti logo perusahaan. “Banyak user yang mengabaikan branding di landing pages,” jelas EyeQuant co-founder dan CEO Fabian Stelzer. “Mereka lebih straight to the point. Apabila mereka sudah tahu mau beli apa, mereka akan segera membelinya.”
46 orang bukanlah sample yang besar, tetapi banyak studi sebelumnya tentang eye-tracking menjelaskan bagaimana orang-orang melihat website dalam konteks mencari informasi – seperti mencari tentang apa situs tersebut, atau membaca artikel. Ini menunjukkan bahwa orang yang berbelanja sesuatu yang spesifik, mereka melihat dengan sedikit berbeda.
“Kreatifitas manusia diibaratkan sebagai ruang yang suci di mana data tidak dapat membantu kami, tetapi saya pikir itu tidak benar,” jelas Stelzer. “Data menunjukkan kami bagaimana semua hal ini bekerja .”
sumber : www.startupbisnis.com
EmoticonEmoticon