Kumpulan istilah startup teknologi yang perlu Anda ketahui

Apabila Anda baru memasuki dunia startup teknologi dan sering menghadiri acara seminar,launching, atau membaca media online yang mengupas tentang startup teknologi mungkin Anda akan merasa bingung dengan sejumlah istilah asing seperti pivotpra-seriesacqui-hire, dan banyak istilah lainnya. Untuk membantu Anda memahami istilah-istilah tersebut, melalui artikel ini Tech in Asia akan memberikan penjelasan dari sejumlah istilah yang umum digunakan di dunia startup.

Investasi dan akuisisi

Venture Capitalist: Investor yang berinvestasi pada sebuah venture capital, investasi penyertaan modal pada startup potensial.
Venture Capitalist Utama (investor utama): merupakan venture capital yang bertanggung jawab untuk menyokong_ startup_ atau berinvestasi paling besar dalam pendanaan di tahap tertentu. Dalam kedua kasus, mereka terlibat aktif dalam perusahaan investasi. Mereka ikut dalam rapat dewan direksi sebagai direktur dan terlibat dalam portofolio sehari-hari.
Venture Capital: merupakan perusahaan yang mendapat dan mengumpulkan pendanaan dari sejumlah konglomerat dan instisusi dengan tujuan untuk diberikan kepada perusahaan rintisan. Nantinya venture capital (VC) akan menerima imbalan sejumlah saham dari perusahaan rintisan yang mendapat pendanaan.
Angel Investor: Seorang investor yang menggunakan dana pribadinya untuk berinvestasi pada sebuah startup dengan imbalan saham perusahaan tersebut.
Round: adalah unit penggalangan dana. Round bisa disebut juga dengan tahap. Misalnya,round pertama disebut dengan “seed round” atau pendanaan tahap awal. Kemudian roundberikutnya disebut “Seri A”, “Seri B”, “Seri C”, dan seterusnya. Round terakhir disebut sebagai“final round”.
Seed funding: merupakan istilah bagi startup yang mendapat pendanaan tahap awal atau untuk kali pertama sebelum seri pendanaan berikutnya. Saat ini, besaran seed funding di Indonesia berkisar antara Rp500 juta hingga Rp1,5 miliar.
Exit: memiliki dua pengertian, yakni exit yang baik dan buruk. Exit dikatakan baik apabila startup tersebut berhasil mencapai IPO atau M&A (Merge & Acquisition) dengan perusahaan lain. Sedangkan exit yang buruk adalah cara lain untuk mengatakan apabila sebuah startup gagal atau tutup karena sejumlah alasan.
IPO (Initial Public Offering): Dalam bahasa Indonesia disebut juga penawaran publik perdana atau peluncuran ke pasar saham adalah momen saat saham sebuah perusahaan dijual kepada investor institusional yang kemudian dijual ke masyarakat umum di pasar saham untuk kali pertama.
Acqui-hire: merupakan istilah yang dipopulerkan oleh Google pada pertengahan tahun 2000. Kondisi itu terjadi saat sebuah perusahaan besar merasa ide dari sebuah startup itu sangat buruk, tetapi memiliki tim yang berbakat. Sehingga perusahaan tersebut melakukan akuisisi untuk mendapatkan tim tersebut sebagai bonus.

Inkubator dan Akselerator

Inkubator: adalah ruang pendukung, yang menjadi tempat berkembangnya startup. Kebanyakan inkubator menawarkan saran bagi para ahli, pelatihan serta dukungan keuangan untuk perusahaan muda, serta ruang kantor bagi perusahaan tersebut agar dapat berkembang.
Akselerator: Program yang menerima aplikasi terbuka untuk mengikuti kelas gabungan startup (dikenal juga sebagai cohort ) yang terdiri atas sebuah tim pendiri kecil dengan ide yang dikembangkan secara eksternal. Program seperti ini menyediakan dukungan melalui sejumlah kecil modal awal, bimbingan, pelatihan, dan acara promosi dalam periode terbatas, biasanya 3–4 bulan. Startup yang lulus dari program ini akan berkesempatan mendapatkan investor saat demo day.
Demo Day: Demo day biasanya diadakan pada tiap akhir masa inkubasi. Kegiatan ini merupakan kesempatan pertama bagi startup untuk bertemu dengan para calon investor.
Coworking space: adalah ruang perkantoran tempat pekerja mandiri seperti entrepreneur , programmer lepas, dan desainer web saling berbagi. Co-working space akan menyediakan meja, ruang konferensi, dan koneksi internet untuk mendukung penggunanya bekerja. Tujuan utamanya bukan sekadar menyewakan ruang perkantoran, melainkan sebagai sebuah tempat komunitas yang sinergis tempat para entrepreneur penggunanya bisa mengembangkan jejaring mereka dan menghasilkan ide-ide baru.

Teknis

API- Application Programming Interface: adalah interface dengan serangkaian fungsi atau rutinitas yang memungkinkan pengembangan untuk menyelesaikan tugas tertentu atau memungkinkan untuk berinteraksi dengan komponen software tertentu.
UI (User Interface): atau desain antarmuka yang ditampilkan ke pengguna. Para pelaku di industri ini sering menaruh kedua akronim ini bersamaan ketika berbicara tentang fungsi dan estetika produk tertentu.
UX (User Experience): mengacu pada pengalaman pengguna.
Growth Hacking: merupakan istilah yang ditujukan bagi tim marketingsales, atau asosiasi yang berhasil melakukan strategi khusus dengan melakukan “hacking” agar performa mereka meningkat drastis. Penambahan kata “hacking” ini dikarenakan mereka yang berprofesi di ranah nonteknis juga ingin disebut sebagai “hacker”.
Pivot: merupakan istilah bagi sebuah startup yang melakukan perubahan saat ia sadar bahwa apa yang sudah dilakukan tidak berjalan. Akan tetapi perubahan yang dilakukan masih sesuai dengan ide awal mereka.

Bisnis

Monetisasi: adalah konversi produk, atau aset, menjadi alat pembayaran yang sah. Pada dasarnya, ini adalah cara halus berbicara tentang bagaimana Anda dapat membuat sesuatu yang dapat dikomersilkan.
KPI (Key Performance Index): cara mengukur seberapa efektif perusahaan Anda mencapai tujuannya. Banyak organisasi menggunakan ini untuk memastikan target terpenuhi. Hal ini sangat penting bagi perusahaan muda untuk melacak keberhasilan awal mereka di pasar.
ROI (Return of Investment): yang tinggi memiliki arti bahwa suatu perusahaan menghasilkan uang di atas biaya investasi. Ini adalah singkatan favorit lainnya bagi parastartup, digunakan untuk mengevaluasi keuntungan dibandingkan dengan modal yang diinvestasikan.
Cost benefit analysis (CBA): atau analisis biaya manfaat adalah analisis tentang perbandingan atau selisih antara penerimaan yang diperoleh dan ongkos yang dikeluarkan dari suatu kegiatan. Jika penerimaan lebih besar daripada biaya yang dikeluarkan, kegiatan itu dianggap positif , artinya dapat dilakukan. Kalau tidak, kegiatan atau proyek tersebut tidak perlu dilaksanakan.
Business-to-Business (B2B): merupakan deskripsi dari sebuah model bisnis yang menargetkan bisnis lain untuk menggunakan produk atau layanan mereka.
Sumber artikel: TechCrunchTechRepublic, Buku Startup Pedia karangan Aniz Uzzaman, dan Blog Lamudi. - www.techinasia.com
Previous
Next Post »